Home Indeks Wall Street Melemah, Indeks S&P 500 serta Nasdaq Jatuh

Wall Street Melemah, Indeks S&P 500 serta Nasdaq Jatuh

78
0

Wall Street pada indeks S&P 500 serta Nasdaq Composite jatuh pada akhir perdagangan, Sabtu (12/8/2023) waktu setempat.

Dan membukukan kerugian mingguan kedua berturut- turut. Perihal itu sebab informasi harga produsen AS yang lebih panas dari ditaksir mendesak imbal hasil Treasury lebih besar serta merosotnya saham perkembangan megacap yang sensitif terhadap suku bunga.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 105,25 poin, ataupun 0,3%, jadi 35.281,4, S&P 500(.SPX) kehabisan 4,78 poin, ataupun 0,11%, jadi 4.464,05 serta Nasdaq Composite(.IXIC) turun 76,18 poin, ataupun 0,56%, jadi 13.644,85.

Dow Jones Industrial Average ditutup lebih besar buat hari Jumat serta mengakhiri perdagangan sepekan dengan naik 0,6%. Peristiwa ini menunjukkan awal kalinya pada tahun 2023 Nasdaq jatuh sepanjang 2 pekan berturut- turut. Sebaliknya S&P 500 mengakhiri pekan ini turun 0,3%, dengan Nasdaq 1,9% lebih rendah.

Pemerintah AS memberi tahu kalau indeks harga produsen( PPI) naik 0,8% dalam 12 bulan menjelang Juli, naik dari peningkatan 0,2% di bulan lebih dahulu, sebab bayaran layanan bertambah. Ekonom yang disurvei oleh Refinitiv memperkirakan peningkatan 0,7%.

Walaupun para pelakon pasar biasanya mengharapkan Federal Reserve menahan diri dari pengetatan keadaan kredit buat sisa tahun ini, taruhan buat tidak terdapat peningkatan suku bunga pada bulan September turun jadi 88,5% dari 90% saat sebelum informasi dirilis.

Imbal hasil nota Treasury AS 2 tahun, yang bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, naik jadi 4,88%.

Langkah ini membebani nama- nama teknologi besar, sebab suku bunga yang besar bisa memperlambat ekonomi serta melemahkan keahlian perusahaan- perusahaan ini buat menggapai proyeksi perkembangan yang mendesak mereka ke valuasi premium. Suku bunga yang lebih besar pula bisa membuat obligasi berbunga jadi alternatif yang menarik buat saham untuk sebagian investor yang menjauhi resiko.

Tesla (TSLA.O), Meta Platforms Inc (META.O) serta Microsoft (MSFT.O) ditutup antara 0,6% serta 1,3%.

Penyusutan 3,6% di Nvidia (NVDA.O) membebani indeks semikonduktor (.SOX), yang 2,3% lebih rendah. Itu merupakan penyusutan keempat berturut- turut serta kerugian kedelapan dalam 9 tahap buat indeks semifinal, serta penyusutan mingguan 5% merupakan kinerja terburuk semenjak dini April.

Perkembangan megacap serta saham teknologi sudah mengetuai peningkatan besar tahun ini di Nasdaq (.IXIC) serta S&P 500 (.SPX) yang padat teknologi. Namun sehabis kemajuan sepanjang 5 bulan, Agustus sepanjang ini diisyarati dengan pendekatan yang lebih hati- hati dari investor.

” Waktu hendak berikan ketahui apakah kita benar dalam perihal ini, namun dengan kemajuan teknologi, susah buat tidak mau melaksanakan sedikit aksi ambil untung,” kata Betz dari Ameriprise.

Di tengah zona S&P utama, zona kesehatan (.SPXHC) serta tenaga (.SPNY) menguat. Keduanya terletak di antara industri dengan kinerja terburuk tahun ini, walaupun tenaga menyerupai kinerja terkuatnya tahun ini dengan ditutup lebih besar buat tahap ketujuh berturut- turut.

Peningkatan 1,6% zona tenaga dibantu oleh peningkatan harga minyak mentah di tengah ditaksir pengetatan pasokan dari Tubuh Tenaga Internasional. Occidental Petroleum Corp (OXY.N) merupakan salah satu yang mendapatkan keuntungan terbanyak, naik 3,3%, sehabis salah satu unitnya memperoleh hibah dari pemerintah AS buat menunjang tekad penangkapan karbonnya.

Di antara penggerak yang lain, News Corp (NWSA.O) naik 4,6% sehabis konglomerat media kepunyaan Rupert Murdoch mengalahkan ditaksir laba kuartalan, berkat upaya pemotongan bayaran.

Saham industri Cina Alibaba serta JD. com yang terdaftar di AS tiap- tiap turun 3,5% serta 5,3%, sebab langkah- langkah stimulus terkini Beijing mengecewakan investor, sedangkan informasi baru menampilkan kalau pemulihan pasca- pandemi negeri itu kehabisan tenaga.

Volume di bursa AS merupakan 10,19 miliyar saham, dibanding dengan rata- rata 10,93 miliyar buat tahap penuh sepanjang 20 hari perdagangan terakhir.

S&P 500 membukukan 4 paling tinggi baru dalam 52 pekan serta 3 terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 52 paling tinggi baru serta 169 terendah baru.

Previous articlePTPP Raup Laba Rp124 Miliyar di Semester I- 2023, Naik 11, 08%
Next articleBanyak Spot Selfie, Ayo Jelajahi 5 Destinasi Wisata Menarik di Timor Tengah Selatan NTT