VOC Industri Tbk awal di Dunia menarik buat dikenal. Pada masa penjajahan Belanda, VOC selaku pelopor saham awal di dunia.
Dilansir dari novel bertajuk Pasar Modal Syariah Teori serta Aplikasi yang ditulis Bayu Arie Fianto serta Leo Herlambang, Jum’ at( 11/ 8/ 2023), Indonesia ikut berkontribusi dalam kemunculan bursa saham awal di dunia dikala masih diketahui selaku Hindia Belanda.
Indonesia jadi penghasil bumbu bernilai besar di Eropa yang menjalakan perdagangan dengan Belanda. Dikala itu, terbentuklah VOC yang pula diketahui selaku pelopor saham awal di dunia serta melahirkan institusi bernama pasar modal.
Selaku upaya menarik atensi masyarakat Belanda, VOC memberikan keuntungan besar supaya masyarakat Belanda turut berkontribusi dalam modal industri sampai kesimpulannya timbul sebutan saham yang ialah pesan fakta kepemilikan modal.
Dikala itu, saham kepemilikan bisa diperjualbelikan sehingga tercipta Pasar Saham Amsterdam dengan VOC selaku saham tunggal serta jadi industri publik awal.
Menyusul, perdagangan dari pasar terbuka dimulai oleh Pasar Modal London di Jalur Exchange Alley. Di tempat tersebut, para pialang melaksanakan transaksi jual beli saham industri perkapalan serta perdagangan Inggris.
Setelah itu pada 1725, transaksi itu berpindah posisi ke kedai kopi Jonathon’ s Coffe House dengan watak perdagangan tersebut masih dibakukan pada tahun 1773 sehingga sistem serta administrasi jadi lebih tertata. Perihal ini pula yang jadi alibi pergantian nama, jadi The Stock Exchange.
Ada pula lembaga- lembaga yang jadi dini mula terjadinya pasar saham muncul dibawah kekuasaan VOC di Batavia. Salah satunya lembaga Amfioen Societiet.
Mengutip novel bertajuk The Archives of the Dutch East India Company( VOC) and the Local Institutions in Batavia( Jakarta) yang ditaruh oleh Arsip Nasional Indonesia, dini terjadinya lembaga Amfioen Societeit sebab tersebar amfioen ataupun candu yang ialah obat bius, pula banyak terjalin penyelundupan.
Bagi catatan tahun 1628, candu tercantum dalam bahan- bahan tanah Jawa yang kena bea dikala masuk pelabuhan Batavia.
Hingga, dekat tahun 1670 masyarakat Batavia mulai mengombinasikan produk tersebut dengan tembakau. Obat bius ini sangat adiktif yang tidak cuma sanggup membuat penggunanya ketagihan, tetapi pula dapat melaksanakan tindak kriminal.
Tetapi bukannya menyudahi, VOC senantiasa mengimpor kuantitas amfioen dari Benggala, yang setelah itu di lelang serta masuk pasaran lokal.
Pada pertengahan abad ke- 18, penyelundupan obat ini oleh penduduk Malaka serta Batavia terus menjadi menggila sampai memunculkan dialog. Pada dialog tersebut dibahas soal pembebasan perdagangan yang bisa jadi bisa menahan kemerosotan ekonomi kota Batavia.
Gubernur Jenderal van Imhoff dengan sokongan pimpinan VOC di negara Belanda memilah buat mendirikan maskapai perdagangan bernama Amfioen Societeit, yang hendak tunduk pada pengawasan pemerintah.
Walaupun begitu, lembaga tersebut kepunyaan swasta yang dananya hendak diperoleh dengan jalur emisi saham. Metode kerjanya, VOC hendak memasok obat amfioet kepada lembaga ini serta hendak mengurus transport peti- peti amfioet ke Semarang, Surabaya, Makassar serta tempat- tempat yang lain.
Dengan begitu VOC senantiasa berpartisipasi dalam perdagangan ini, sebaliknya para owner saham VOC di Republik yang mau mempertahankan dominasi VOC di bidang ini hendak senantiasa tenang, dan para pegawai Kompeni serta orang swasta diberi peluang buat turut mengambil keuntungan.
Lembaga ini formal berdiri pada 1 September 1745 dengan persetujuan Pemerintah Agung. Setelah itu, registrasi saham dibuka mulai dini Oktober serta cuma dalam waktu sebagian pekan sehabis beroperasi secara formal, 300 saham yang berharga 2. 000 ringgit per saham telah terdaftar. Plakat berisikan naskah lengkap ke- 42 pasal oktroi Societeit tersebut dikeluarkan pada bertepatan pada 30 November 1745.
Walaupun begitu, warga Batavia tidak begitu merasakan khasiat dari lembaga ini, serta aktivitas dagang orang swasta tidak bertambah. Sebab sebagian besar keuntungannya mengalir kepada pegawai- pegawai besar VOC ataupun pakar waris mereka. Hingga tujuan lembaga ini tidak tercapai serta kesimpulannya dibubarkan pada 15 Maret 1794.