REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Nasdem belum putuskan arah koalisi di pemilihan presiden (Pilpres). Alasannya, Nasdem masih ingin menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah di internal partai.
“Kami menyelesaikan beberapa PR terlebih dahulu, termasuk dalam konsolidasi, termasuk di dalamnya nanti rakernas, setelah itu baru kemudian ketua umum akan menentukan arah koalisi dengan siapa,” kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali kepada Republika, Kamis (26/5/2022).
Ia pun mengapresiasi langkah sejumlah partai yang telah menentukan arah koalisi. Tiga partai, yaitu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), telah lebih dulu membentuk koalisi.
“Nggak apa-apa, kan memang itu bagus membentuk koalisi lebih awal teman-teman yang ada hari ini itu menunjukan optimisme, harapan, bagi Nasdem itu menghargai itu, kemudian kalau nasdem ada beberapa PR yang harus diselesaikan dulu baru kita masuk pembentukan koalisi,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan partainya tidak terburu-buru menentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024. Nasdem akan menyelesaikan terlebih dahulu sejumlah pekerjaan rumah atau urusan internal sebelum memasuki tahap selanjutnya.
“Bagi Nasdem, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus ditata dulu, diselesaikan, baru akan masuk ke dalam tahapan-tahapan berikutnya,” kata Surya dalam keterangan tertulis, Senin (23/5/2022).
Surya juga mengapresiasi pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diusung oleh tiga partai. Menurutnya, inisiatif tersebut merupakan langkah yang baik.
“Saya pikir itu bagus. Langkah-langkah yang baik dari teman-teman sudah mengambil inisiatif jauh lebih berarti dan memberikan nilai positif serta sikap proaktif dibandingkan dengan skeptisme, apatis ya kan?,” ujarnya.
Surya juga mengungkapkan bahwa Nasdem pun tidak ingin terburu-buru dalam menentukan sosok yang akan diusung dalam Pilpres 2024. Nasdem akan mencari sosok dan figur dengan kualifikasi yang diharapkan oleh partai.
“Kita mencari anak-anak bangsa kita yang mempunyai kemampuan, kualifikasi yang baik, dari yang baik-baik kita cari yang terbaik. Bisa sipil bisa militer, keduanya bisa,” ungkapnya.