Siapa wujud owner uber menarik buat diulas. Alasannya, transportasi online ini ialah suatu industri penyedia jasa yang berasal dari San Francisco, Amerika Serikat.
Semacam dikenal, Uber terdapat di Indonesia semenjak tahun 2014. Sayangnya Uber mundur dari pasar Asia Tenggara.
Sebabnya Uber mundur disebabkan mempunyai batas buat mendominasi zona transportasi online pada beberapa negeri di dunia. Tidak hanya itu, persaingan yang sangat ketat di Asia Tenggara jadi salah satu alibi Uber tidak bertahan.
Mereka melepas bisnisnya di kawasan Asia Tenggara semenjak 2018. Ada pula industri menyerahkan bisnisnya di kawasan ini kepada Grab yang notabene merupakan pesaingnnya. Buat itu banyak yang penasaran siapa owner uber.
Mereka melepas bisnisnya di kawasan Asia Tenggara semenjak 2018. Ada pula industri menyerahkan bisnisnya di kawasan ini kepada Grab yang notabene merupakan pesaingnnya. Buat itu banyak yang penasaran siapa owner uber.
Terhitung semenjak 10 Mei 2019 di New York Stock Exchange, industri Uber sudah formal IPO( The Initial Public Offering) alias menjual sahamnya buat publik dengan harga dini sebesar USD 42 per saham serta jadi yang paling tinggi dikala itu.
Serta dengan Uber yang sudah IPO, kepemilikan Uber semenjak dikala itu jadi tidak terpusat pada satu orang, melainkan banyak orang yang mempunyai saham industri tersebut.
Tercatat, pemegang saham paling atas Uber dikala ini meliputi Morgan Stanley Investment Management( 8, 22% total saham), The Vanguard Group, Inc.( 5, 54% total saham), Fidelity Management& Research Company( 5, 4% total saham), Blackrock, Inc.( 4, 12% total saham), Garrett Camp( 3, 37% total saham), serta Public Investment Fund( 3, 65% total saham).
Jadi akhirnya, owner Uber dikala ini merupakan para investor institusional serta para investor orang dalam. Tetapi walaupun dipunyai oleh banyak orang, tetapi pemberi pengaruh terbanyak pengambilan kebijakan di Uber senantiasa dipegang oleh CEO, executive, dan pemegang saham terbanyak industri.