Home Nasional Sandi Uno Diragukan Masyarakat dalam Bursa Cawapres

Sandi Uno Diragukan Masyarakat dalam Bursa Cawapres

100
0
Sandi Uno Diragukan Masyarakat dalam Bursa Cawapres

Detik-detik menuju Pemilu 2024 sudah mulai dan memori mengenai momen-momen Pemilu 2019 sudah mulai muncul. 

Prabowo dan Ganjar adalah dua orang yang berpotensi untuk menggantikan Presiden Jokowi. Untuk posisi wakil presiden, Jokowi menyebut bahwa kandidat yang berpotensi adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah. 

Nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno atau ‘Sandi Uno’ juga sempat disebut oleh Presiden, meskipun ia merupakan pasangan Prabowo dalam kontestasi melawan Jokowi pada 2019. 

Sandi sempat menjadi anggota partai Gerindra Prabowo, namun kini ia bergabung dengan PPP. Ini terlihat seperti manuver politik untuk mendapatkan apa yang ia inginkan: Kursi wakil presiden Ganjar. 

Jika ia berhasil, ia akan menempatkan dirinya melawan Prabowo yang sebelumnya menjadi pasangannya, serta Anies Baswedan yang sempat menjadi atasannya dalam memimpin Jakarta (2017-2018). 

Apakah hal ini akan membuat Sandi mendapatkan tempat di sisi Ganjar? 

Di atas kertas, Sandi terlihat sebagai kandidat yang dapat dipertimbangkan dan ia telah menggunakan kekayaannya sendiri untuk meraih puncak dunia politik. Selain itu, darah Sulawesi-nya membuatnya menjadi kandidat unik. 

Sandi juga berpengalaman berbisnis dengan pebisnis elit internasional, ia bahkan berhasil memboyong Coldplay untuk konser di Jakarta pada November. 

Namun, Sandi dikritik karena Coldplay hanya melakukan satu konser di Jakarta dan enam pertunjukan di Singapura. Konsernya sendiri pun dikritik karena Coldplay mendukung kaum LGBT. 

Sandi sendiri sudah ditanyakan mengenai koneksinya dan kedekatannya dengan kaum LGBT. 

Mengenai pemilu, pendukung setia Sandi, Miftah Sabri, mendeskripsikan Sandi sebagai penolong yang ideal dan membandingkannya dengan tokoh fiksi Robin yang merupakan tangan kanan Batman. 

Namun, kegiatan politiknya membuatnya terlihat seperti sosok yang mengejar kebaikan untuk diri sendiri dibanding kebaikan bersama.

Previous articlePDIP akan Bentuk Tim Hukum untuk Buka Bukti Otentik Kasus Tragedi Kudatuli
Next articleHonda Arista Buka 6 Dealer Baru di Sumatra, Apa Saja Fasilitasnya?