Penyakit HIV adalah penyakit menular yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh yang disebut CD4, sehingga melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya. Akibatnya, individu yang terinfeksi HIV menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit dan komplikasi medis.
Salah satu faktor risiko utama yang dapat menyebabkan seseorang terinfeksi HIV adalah perilaku seksual yang tidak aman, seperti hubungan seksual yang berganti-ganti tanpa penggunaan kondom. Ketika seseorang berhubungan seks dengan banyak pasangan tanpa perlindungan, peluang penularan HIV menjadi lebih tinggi.
Penting untuk menyadari gejala awal HIV, meskipun mereka mungkin mirip dengan gejala flu biasa. Gejala yang umumnya muncul pada tahap awal infeksi HIV antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta pembengkakan kelenjar getah bening. Namun, tidak semua orang yang terinfeksi HIV akan mengalami gejala ini, dan gejala dapat muncul berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah infeksi.
Penyakit HIV dapat diidentifikasi melalui tes darah yang khusus untuk mendeteksi keberadaan virus dalam tubuh. Jika seseorang dinyatakan positif terinfeksi HIV, perawatan yang tepat sangat penting untuk mengelola penyakit ini. Pengobatan antiretroviral (ARV) dapat membantu mengontrol perkembangan virus dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat.