Sekelompok ilmuwan sukses menciptakan kapsul waktu berumur 600 juta tahun di daerah Himalaya. Sebagaimana dikumpulkan dari IFL Science pada Sabtu( 5/ 8/ 2023), kapsul waktu tersebut ditemui dalam wujud tetesan air purba yang terperangkap di dalam endapan mineral.
Tetesan air ini diklaim bisa menarangkan peristiwa berarti yang banyak diperdebatkan. Dia berkontribusi pada uraian tentang gimana lempeng tektonik yang bertabrakan bisa mendesak pegunungan, bawa dataran rendah, serta fosil yang tersimpan di situ bersama mereka.
Semacam dikenal, dekat 650 juta tahun kemudian, Bumi hadapi satu ataupun lebih glasiasi yang membentuk era es. Sepanjang apa yang diucap peristiwa Bumi Bola Salju ini, sebagian besar planet ini tertutup es, serta tentang gimana kehidupan dapat bersinambung juga menarik buat diperdebatkan.
Tetapi, lekas sehabis itu, terjalin ledakan besar dalam wujud kehidupan lingkungan yang menimbulkan keanekaragaman yang kita amati saat ini, yang dimungkinkan oleh kenaikan besar oksigen di suasana yang diketahui selaku Peristiwa Oksigenasi Hebat Kedua.
Pemicu peristiwa ini masih diperdebatkan, tercantum apakah itu terpaut dengan deep freeze lebih dahulu, ataupun apakah keterkaitannya dalam waktu merupakan sesuatu kebetulan. Nah dengan ditemuinya kapsul waktu tersebut mungkin dapat menanggapi persoalan yang sepanjang ini terdapat.
Prakash Chandra Arya, mahasiswa PhD Institut Sains India menolong menciptakan endapan kalsium serta magnesium karbonat dengan tetesan air di dalamnya. Bersumber pada umur batu tempat batu tersebut ditemui, Arya serta timnya mencocokkan air dengan masa Bumi Bola Salju.
Mereka menciptakan pasokan kalsium yang menurun dalam waktu lama, yang mereka kaitkan dengan aliran sungai yang sangat menurun ke cekungan sedimen tempat bebatuan tercipta. Mengunci begitu banyak air dalam es menyisakan sedikit buat membentuk sungai, walaupun apakah itu sebabnya masih wajib dilihat.
Batuan yang umumnya sebagian besar berbentuk kalsium karbonat sudah tingkatkan konsentrasi magnesium selaku hasilnya. Mereka berkata kristal magnesium karbonat ini mempunyai ruang pori di dalamnya yang memerangkap air serta mengawetkannya semenjak dikala itu.
Regu menampilkan kalau stromatolit sianobakteri fotosintetik berkembang produktif dalam keadaan miskin nutrisi yang terpaut dengan kekurangan kalsium tersebut. Kala nutrisi lebih melimpah, spesies yang berkembang lebih kilat mengalahkan stromatolit. Stromatolit ini bisa menarangkan Peristiwa Oksigenasi Hebat Kedua, serta kebangkitan hewan berikutnya.
Magnesit Himalaya ialah pengecualian yang lumayan berharga sehingga Arya serta rekannya memburunya di sebagian besar Himalaya Kecil. Kita tunggu saja apakah penemuan tersebut dapat menguak fakta- fakta yang terjalin pada 600 juta tahun silam ataupun tidak. Nantikan pertumbuhan kabarnya.