Indonesia, 20 Agustus 2023 – Polusi udara telah menjadi masalah serius yang mengancam kesehatan manusia di seluruh dunia. Baru-baru ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan penemuan mereka tentang hubungan antara polusi udara dan kesejahteraan mental anak dan remaja. Dalam penjelasan yang mendalam, IDAI menyoroti bagaimana kualitas udara yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan jiwa generasi muda.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, IDAI mengemukakan bahwa partikel-partikel polutan dalam udara dapat merusak fungsi sistem saraf dan mengganggu perkembangan otak anak dan remaja. Ini dapat berujung pada masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan perilaku lainnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang terpapar polusi udara secara terus-menerus cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental dibandingkan dengan mereka yang hidup di lingkungan yang lebih bersih.
Dr. Aulia Rahman, seorang ahli pediatri dari IDAI, menjelaskan bahwa polusi udara tidak hanya mempengaruhi sistem pernapasan, tetapi juga dapat merusak keseimbangan kimia dalam otak yang penting untuk kesehatan mental. Ia menegaskan perlunya kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas udara di sekitar lingkungan anak-anak dan remaja, terutama dalam kota-kota besar yang sering kali mengalami tingkat polusi udara yang tinggi.
Langkah-langkah pencegahan dan mitigasi perlu segera diambil untuk mengurangi dampak buruk ini. IDAI mendorong pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah polusi udara dengan meningkatkan pengawasan emisi polutan, mempromosikan transportasi berkelanjutan, dan menyediakan ruang hijau yang lebih luas bagi anak-anak dan remaja. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan fisik dan mental yang sehat bagi generasi mendatang.
Sebagai negara yang memiliki tingkat polusi udara yang cukup tinggi, langkah-langkah konkret harus diambil untuk melindungi kesehatan mental anak-anak dan remaja kita. IDAI berharap bahwa penelitian ini akan mendorong tindakan kolektif yang berkelanjutan untuk menghadapi tantangan serius ini demi masa depan yang lebih baik.